Rabu, 13 Maret 2013

Wawancara LHI di “Mata Najwa”


Wawancara LHI di “Mata Najwa”

Salah seorang presenter, host dan wartawan terkenal, tajam dan cerdas, NAJWA SHIHAB, lewat acaranya MATA NAJWA, berhasil melakukan wawancara eksklusif dengan Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq di Rutan Guntur. Berikut petikan wawancaranya.

Najwa : Bagaimana kabarnya pak?

LHI : Alhamdulillah baik, seperti yg anda lihat.

Najwa : Sepertinya bapak tetap ceria, tersenyum layaknya tak terjadi apa2.

LHI : Memangnya apa yg terjadi mbak? Oh iya, baru ingat. Saya kan tahanan KPK, hehe.

Najwa : Ha ha ha, padahal udah lebih sebulan lho pak nginap disini. Apa tidak merasa tertekan secara batin?

LHI : Yaaa (sambil menghela nafas agak sedang), sebagai manusia biasa tentu saya merasa sedikit terkungkung, tidak bebas. Namun sebagai seorang da’i, bagi saya, penjara ini hanyalah medan dakwah baru. Disini justru banyak orang yang mendambakan taushiah dan juga bimbingan, termasuk imam kala shalat berjama’ah. Jadi,,, mmmm ya, anggap saja bertemu dgn mad’u dan calon2 kader dakwah baru.

Najwa : [sambil mengerutkan kening], maksud bapak tadi madu??

LHI : hehe, mad’u, bukan madu, meskipun hakikatnya bisa sama. Bertemu mad’u itu ibarat meminum madu, selain membawa manfaat dan obat, juga bagian dari sunnah Nabi. Itulah yg kami pelajari di PKS. Mbak, apa bapaknya gak pernah ngajarin??

Najwa : ooh, iya, mmm, itu ya pak. Kayaknya pernah sih, tapi, bapak kan tahu gimana lingkungan kerja saya di Metro TV.

LHI : ooh gitu, makanya mbak, warnailah lingkungan mbak, jangan dibalik-balik.

Najwa : hehe, betul pak. Tapi maaf ya pak, ini kan saya yg mau wawancara, kok malah bapak yg terus nasehatin saya.

LHI : yaa, itu refleks saja mbak. Udah terbiasa nasehat menasehati. Maaf kalau tersinggung ya.

Najwa : gak apa2 pak… Sepertinya bapak juga tidak sedih ya?

LHI : untuk apa bersedih, selama kita tetap beriman kepada Allah dan istiqamah, kita justru patut bergembira mbak, orang beriman itu posisinya tinggi, mulia, betapapun manusia ingin menghinakannya. Kalo ada fitnah, tuduhan, hujatan bahkan pujian sekalipun, itu hanya perspektif manusia, toh yang paling tahu dan memahami kita adalah Sang Pencipta. Jadi, yaa, kata kuncinya selalu mendekatkan diri pada-Nya dalam keadaan apapun.

Najwa : Para pemirsa, Ustadz LHI telah mengajarkan kita bagaimana menyikapi segala hal yang menimpa diri secara positif, mengambil sisi baiknya. Baik, kita jedah sejenak.

[IKLAN kurang lebih 3 menit]

Najwa : kita kembali lagi dgn Ustadz LHI. Pak, bagaimana perkembangan kasus dugaan suap yang bapak alami, dari rentetan pemeriksaan yang telah dilakukan penyidik KPK.

LHI : sebenarnya, yang mesti menjawab hal ini adalah penasehat hukum saya. Tapi gak apa2lah, saya kabarkan saja sepanjang pengetahuan saya. Tapi tolong pertanyaannya tidak umum begini, mohon lebih spesifik.

Najwa : Pak LHI, anda kan terjerat operasi tangkap tangan KPK pada selasa malam di hotel Le Meridien bersama Ahmad Fathonah dan gadis manis bernama Maharani?

LHI : saya kurang tahu mbak ya, tapi yg pasti saya dijemput KPK pada Rabu malamnya saat rapat di DPP PKS tanpa pemberitahuan awal [pemanggilan atau penangkapan], termasuk kejelasan status saya saat itu. Yg mbak tanyakan itu saya tidak paham, apalagi barang bukti 1M untuk saya, plus gadis lagi.

Najwa : jadi, bapak merasa dijebak?

LHI : sampai sekarang, saya belum bisa memahami, persoalan apa yang dituduhkan ke saya. Coba mbak tanyakan ke KPK saja, kan mereka yang menangkap dan memiliki 2 alat bukti (katanya) untuk kasus ini. Kalau merasa dijebak, saya biasa saja. Saya menganggap hidup saya berjalan apa adanya. KPK menuduh saya begitu, yaa silahkan dibuktikan. Sebagai warga negara, saya akan patuh. Semua kita kan sama didepan hukum mbak, meski waktu itu saya seorang presiden (PKS).

Najwa : apakah bapak merasakan keganjilan dalam proses ini??

LHI : ganjil atau genap, toh semuanya sudah berjalan, kita tunggu saja endingnya. Bagi saya, semakin cepat semakin baik, biar PKS juga tidak tersandera dengan kasus ini. Kan mbak lihat, sehari setelah saya ditangkap, saya langsung mundur dari posisi sebagai Presiden.

Najwa : bapak tidak berniat mempra-peradilankan KPK?

LHI : untuk apa mbak?? Bagi kami di PKS, kita itu mesti terus mendukung KPK dalam pemberantasan korupsi, kita banyak berharap ke KPK dibanding institusi lain. KPK itu tangan dan semangat PKS untuk membangun Negara yang BERSIH. Ketika seorang nelayan menangkap ikan dilaut, bisa jadi itu akan merusak terumbu karang yg indah. Jadi, supaya tidak ada efek samping, nasehati saja nelayannya agar hati-hati, jangan disuruh berhenti nangkap ikan, padahal itu udah kerjaannya. Pesankan juga kepada nelayan, jenis alat tangkapnya mesti adaptif, jangan monoton. Apalagi sengaja menjauh dari gerombolan ikan2 besar, lalu kemudian merusak terumbu yang mempesona mata itu [mungkin nelayannya perlu belajar kode etik, atau semacam timwas etika nelayan].

Najwa : analoginya agak membingungkan pak. Bukankah KPK sendiri via Johan Budi telah menyatakan bahwa jika bapak atau PKS merasa dizhalimi, silah ajukan pra-peradilan?

LHI : mbak, kami ini bukan kelompok orang yang mudah diprovokasi. Coba mbak bayangkan, jika kami mengajukan pra-peradilan dan lalu kalah, berapa energi kami terbuang dan akibatnya kian melemahkan kader. Jika menang, justru kami melemahkan KPK, dan itu melanggar dukungan dan kecintaan kami selama ini ke KPK. Alhasil, kalah jadi abu, menang jadi arang, para koruptor semakin loncat kegirangan. Anggap saja ini sebagai peluru nyasar. Mbak kok kelihatannya makin bingung ya??

Najwa : eeh, ya, mmm, iya pak. Saya agak bingung mengikuti logika berpikir bapak dan PKS. Saya terlihat seperti orang bodoh saja,,, maaf pak kalau saya sudah jujur.

LHI : hehe, gak usah merasa begitu meskipun itu benar… blank…  apa lagi ya mbak?

Najwa : baiklah, mmm, kita beralih sedikit pak. Seberapa dekat atau kenal bapak dengan tersangka Ahmad Fathonah?

LHI : begini mbak, bagi kami di PKS, siapapun itu adalah potensi bagi dakwah, dan itu jati diri kami sebagai partai dakwah. Saudara AF ini memang saya kenal dan bahkan bertemu dibeberapa tempat, dan menurut saya, itu hal yang biasa kan. Apalagi saya pernah sealmamater dengan Saudara AF ini. Tapi kalau metro memberitakan bahwa AF adalah sespri atau orang dekat saya, itu perlu klarifikasi. Ceritanya dari mana. Analoginya begini mbak, ….

Tiba-tiba, aliran listrik di rutan Guntur terputus, sehingga wawancara berhenti dan akan dilanjutkan untuk waktu yang belum ditentukan. [IKLAN menyusul]

***

Setelah aliran listrik di rutan Guntur hidup kembali pasca terputusnya wawancara segmen pertama, Najwa Shihab kembali mewawancarai Ustadz Luthfi Hasan Ishaaq dengan pertanyaan yang lebih tajam dan menukik.

Najwa: saya kembali ingin menanyakan seberapa dekat bapak dengan AF?

LHI: saya kenal dengan AF, pernah jumpa dibeberapa tempat, tapi dia bukan sespri atau teman dekat saya, juga bukan kader PKS. Sebagai orang publik dan presiden sebuah partai dakwah, saya mesti dekat dengan siapapun, meski tidak berarti membaur atau bahkan sejenis. Kalo mbak Najwa pernah mewawancarai seorang pecandu atau koruptor sambil senyam-senyum, ketawa ketiwi, lantas kemudian saya menilai bahwa mbak pro-narkotik atau pro-koruptor, apakah itu adil?? Nabi pernah bahkan selama hidupnya memberi makan seorang Yahudi buta, apakah kemudian kita menilai bahwa Nabi beragama Yahudi atau pro-israel?? Terlalu dini bahkan bisa tidak mungkin. Sedangkan biji salak saja yang selalu seiya-sekata dgn daging salak, rasanya bisa beda, kan?? Yg satu dimakan, yg lain dibuang. Hehe, udah mulai paham ya mbak??

Najwa: entahlah pak ya,,, saya semakin merasa bodoh saja. Oklah, gini pak. Jadi, AF itu berarti sok kenal sok dekat, gitu pak??

LHI: mungkin sudah alamnya begitu, ibarat buah salak tadi, sunnatullah. Kalau niat AF sih saya tidak tahu mbak, yg jelas saya selalu husnuz-zhan, berbaik sangka.

Najwa: baik pak, kemudian uang yang 1 M itu, katanya akan diberikan ke bapak sebagai suap, agar bapak bisa mempengaruhi Mentan [Pak Suswono] untuk mendapatkan porsi kuota impor lebih besar?

LHI: itu pertanyaan ke saudara AF, bukan ke saya mbak. Kalaupun ada niatan begitu, apakah mbak percaya saya akan menerimanya??

Najwa: yaa gak tahu pak,.. bisa ya bisa tidak. Tapi katanya KPK sudah mengantongi bukti rekaman percakapan bapak dengan Mentan??

LHI: tanyakan saja ke KPK, toh KPK sudah diberi kewenangan untuk menyadap percakapan siapa saja, kecuali nyadap karet kali ya mbak. Hehe

Najwa: haha, bapak lucu juga. Tapi memang, belakangan kami dengar dari media lain bahwa KPK melalui pak Abraham Samad telah membantah keberadaan rekaman itu??

LHI: yaa, kita gak tahu juga mbak. Kan saya dipenjara, mungkin penasehat hukum saya lebih tahu. Bagi saya, semua kerja KPK kita hargai yg penting niatnya baik.

Najwa: kalau rekaman itu ternyata tidak ada, dan justru hanya fitnah belaka, apa yang akan bapak lakukan??

LHI: mbak, saya memahami fitnah itu sebagai ujian saja. Jangankan kita, isteri Nabi sendiri (Aisyah r.anha) juga tidak luput dari fitnah, malahan lebih kejam lagi. Sampai-sampai Rasulullah SAW mesti menunggu kurang lebih 1 bulan hingga turun firman Tuhan yg menjelaskan fitnah atas Aisyah itu. Jadi, jangankan kita, Nabi saja mesti menunggu firman dulu baru lepas pikiran dan hatinya sama sekali dari efek fitnah. Apalagi masyarakat kita yang sepertinya sudah jadi watak, selalu berprasangka buruk bukannya berprasangka baik. Mudah2an semua ini cepat berlalu dan Allah menunjukkan keMaha-AdilanNya.

Najwa: jadi terharu saya pak… Pemirsa, Ustadz LHI mengingatkan kita untuk selalu berprasangka baik. Sepertinya, prasangka itu tergantung hati kita, bila ia baik dan hidup, maka yang lahir adalah prasangka baik, begitupun sebaliknya. Kita jeda sejenak pemirsa.

[Iklan sekitar 3 menit]

Najwa: kembali kita mengungkap fakta dibalik cerita, lewat tajamnya mata, di MATA NAJWA. Pak LHI, bagaimana pandangan bapak perihal komisioner KPK dan kerjanya sebagai sebuah lembaga penegak hukum??

LHI: mana yg mesti saya jawab dulu mbak??

Najwa: komisionernya dulu dech…

LHI: saya tidak dalam kapasitas menilai orang-per-orang, yang jelas mereka dipilih oleh wakil rakyat di DPR, tentunya dengan pertimbangan baik-buruk. Kita tetap husnuz-zhan, mereka orang-orang pilihan.

Najwa: tidak hanya dulu, akhir-akhir ini, KPK sering dinilai kurang kompak, ada persaingan diinternal dan antar-penegak hukum. Bagaimana pendapat bapak??

LHI: saya gak banyak komentar ya mbak, meskipun saya tidak terkejut juga. Biasalah, kita maklumi saja.

Najwa: kalau KPK secara lembaga, bagaimana??

LHI: harapan terbesar kita pada upaya penegakan hukum tetap pada KPK, meski tetap perlu memperbaiki dan memberdayakan kepolisian dan kejaksaan. Mereka ini harus sinergi, kolaboratif dan produktif. Jangan saling bersaing mendapatkan kasus atau terlalu sering hadir diacara-acara publik, khususnya entertainment. Jadi, bekerjalah efisien dan efektif karena kejahatan khususnya korupsi masih sangat merajalela. Ini musuh bersama kita.

Najwa: bapak tetap berprasangka baik pada KPK ya??

LHI: harus itu, kalau tidak siapa lagi?? Sebagaimana saya sangat yakin bahwa kami di PKS sangat benci dengan korupsi, jangankan mengambil uang rakyat, menghambur-hamburkan uang kita sendiri saja sudah suatu bentuk pembangkangan terhadap firman Ilahi.

Najwa: bapak tidak dendam??

LHI: he he… biarlah saya menjalani pemeriksaan kasus yang menimpa saya ini selanjutnya, mohon doa semoga Allah SWT menunjukkan kekuasaan dan keadilanNya.

Najwa: ….
Tiba-tiba sepasang kaki mungil bertengger diwajahku. Aku pun terbangun lalu meluruskan badan Hafiy yang miring dengan kepala tanpa bantal. Sambil mengusap wajahnya yang berseri, saya melihat jam dinding dan ternyata sudah menunjukkan pukul 4 pagi.Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da ma amaatana wailahinnusyur… Ku segera menuju kamar kecil seraya mengingat-ingat bunga tidur yang baru saja gugur dari kelopaknya… Hmmmm, apa yang sedang kupikirkan….

Hasbunallah wa ni’mal wakiil.


*by Anwar Muhammad | Kompasiana

Hasil Rekapitulasi KPU, GANTENG Menangi Pilkada Sumut


 
Medan (PKS Nongsa) - Sebanyak 33 Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota se Sumut telah menyelesaikan rapat pleno rekapitulasi hasil perolehan suara. Meski keputusan hasil akhir rkapitulasi penghitungan suara baru akan dilakukan 15 Maret mendatang, namun sudah dapat dipastikan Pasangan Gatot Pujo Nugroho – Tengku Erry Nuradi (GanTeng) menang dalam Pilgubsu.
Pasalnya pasangan nomor lima tersebut unggul di 16 kabupaten/kota yang umumnya memiliki basis suara terbesar di Sumut. Seperti Medan, Deliserdang dan Langkat. Pasangan GanTeng secara potensial menguasai sepanjang pesisir timur dari perbatasan Aceh sampai Riau.
Bahkan beberapa kabupaten/kota di pantai barat ternyata didominasi juga oleh GanTeng seperti Nias Selatan, Tapanuli Tengah, Pakpak Bharat dan Mandailingnatal. Total keseluruhna hasil perolehan suara dipastikan akan membawa GanTeng unggul satu putaran.
Sedangkan di posisi kedua diperoleh pasangan Effendi Simbolon – Jumiran Abdi (Esja) yang menguasai 13 kabupaten kota. Wilayah kemenangan Esja berada di sebagian besar wilayah pantai barat seperti Dairi, Sibolga, Samosir, Tobasa, Tapanuli Utara. Humbanghasundutan. Ditambah basis suara potensial PDI Perjuangan di Siantar, Simalungun dan Karo. Esja juga unggul di empat daerah di Kepulauan Nias seperti Gunungsitoli, Nias Barat, Nias Utara dan Nias induk.
Untuk wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), kemenangan terbagi dua kepada pasangan yang lahir di daerah tersebut yaitu Gus Irawan Pasaribu-Soekirman (GusMan) dan Chairuman Harahap-Fadly Nurzal (Charly). GusMan di Tapanuli Selatan dan Padangsidimpuan, sedangkan Charly menang di Palas dan Paluta.
Ketua Tim Pemenangan Pasangan GanTeng Bidang Saksi, Hamzah Sinaga mengatakan, hasil perolehan suara 33 kabupaten/kota tersebut sesuai dengan prediksi dari hasil real countyang mereka umumkan beberapa hari lalu. Hanya saja saat itu pihaknya masih yakin GanTeng unggul di 15 kabupaten/kota. Sebab saat itu Tapteng belum 100% penghitungan real countnya.
“Ini membuktikan hasil real count kami tidakjauh berbeda dengan yang dimiliki KPU kabupaten/kota. Sebab sumber datanya juga sama,” ujar Hamzah.
Begitupun, lanjutnya, Tim Pemenangan Pasangan GanTeng tetap akan menunggu kepastian hasil rekapitulasi resmi yang baru akan dilakukan oleh KPU Sumut pada Jumat 15 Maret mendatang. Setelah itu pihaknya baru bisa meyakini bahwa hasil Pilgubsu dimenangkan oleh GanTeng satu putaran.
Secara terpisah, Pengamat politik Dadang Darmawan menilai dari sebaran kemenangan yang dihimpun tersebut semakin membuktikan faktor etnis dan agama masih sangat kuat mempengaruhi elektabilitas pasangan calon. Hal itu dilihat dari pesisir pantai timur yang didominasi etnis Jawa dan Melayu yang mayoritas beragama Islam lebih cenderung memilih pasangan yang Islam-Islam.
Sedangkan pesisir barat yang didominasi Batak dan Kristen lebih memilih pasangan yang memiliki kedekatan yang sama atas dasar etnis dan agama. Dan diperkuat lagi dengan sebaran kemenangan di Tabagsel yang umumnya didominasi suku Mandailing Islam ternyata juga menempatkan pasangan Islam Mandailing yang menang. Namun karena ada dua pasangan calon lahir dari Tabagsel, maka peta kemenangannya pun sesuai dengan tanah kelahiran masing-masing.
 Sedangkan beberapa kabupaten lain seperti Madina, Nisel, Pakpak Bharat dan Tapteng yang ternyata dikuasai GanTeng menurutnya bagian dari anomali politik. Hal tersebut tidak teridentifikasi dengan pengaruh etnis dan agama. Namun ada faktor lain yang menguatkan dukungan tersebut seperti kekuatan dan pengaruh birokrasi.
Sama juga seperti di sebagian besar Kepulauan Nias yang bupatinya rata-rata diusung oleh Partai Demokrat dalam pilkada. Namun calon dari Partai Demokrat ternyata tidak unggul di wilayah tersebut. Artinya ada beberapa faktor lain yang tidak kelihatan di masyarakat menjadi dasar keunggulan.

Grafis Peta Perolehan Suara Pilgubsu di Kab/Kota

Gatot Tengku Erry Kuasai Mebidang dan Pesisir Timur

1. Binjai

   1. 21.219
   2. 11.136
   3. 8.093
   4. 5.106
   5. 38.077

2. Medan

   1. 117.082
   2. 193.241
   3. 6.061
   4. 61.962
   5. 279.156

3. Deliserdang

   1. 115.446
   2. 116.600
   3. 36.076
   4. 143.024
   5. 196.905

4. Langkat

   1. 71550
   2. 39978
   3. 39957
   4. 33752
   5. 158.583

5. Sergai

   1. 64.151
   2. 40.838
   3. 18.950
   4. 13.463
   5. 104.466

6. Tebingtinggi

   1. 18.398
   2. 10.104
   3. 4.507
   4. 3.344
   5. 19.063

7. Batubara

   1. 29.972
   3. 20.396
   4. 11.859
   5. 8.235
   6. 69.375

8. Asahan

   1. 58.808
   2. 30.742
   3. 33.185
   4. 23.990
   5. 109.433

9. Tanjungbalai

   1. 8.703
   2. 6.738
   3. 11.984
   4. 3.045
   5. 13.383

10. Labuhanbatu

   1. 35.471
   2. 22.290
   3. 25.283
   4. 9.147
   5. 61.559

11. Labuhanbatu Selatan

   1. 22.524
   2. 15.355
   3. 14.390
   4. 5.782
   5. 41.413

12. Labuhanbatu Utara

   1. 30.561
   2. 19.606
   3. 11.620
   4. 7.282
   5. 76.692

Gatot – Tengku Erry Curi Kemenangan di Pantai Barat dan Nisel

13. Pakpak Bharat

   1. 2.100
   2. 4.936
   3. 975
   4. 2.435
   5. 5.642

14. Tapteng

   1. 17.208
   2. 41.631
   3. 4.498
   4. 11.577
   5. 43.556

15. Madina

   1. 50.874
   2. 6.385
   3. 24.437
   4. 9.542
   5. 60.558

16. Nisel

   1. 17.766
   2. 43.379
   3. 4.353
   4. 7.662
   5. 53.994

Effendi Simbolon – Jumiran Abdi Kuasai Pantai Barat dan Kep Nias

1. Karo

   1. 16.671
   2. 53.473
   3. 5.313
   4. 19.811
   5. 25.965

2. Dairi

   1. 15.511
   2. 59.372
   3. 4.843
   4. 17.787
   5. 13.142

3. Samosir

   1. 4.185
   2. 36.394
   3. 843
   4. 8.957
   5. 1.779

4. Tobasa

   1. 8.860
   2. 40.003
   3. 1.915
   4. 16.378
   5. 3.295

5. Taput

   1. 16.927
   2. 62.634
   3. 2.357
   4. 33.032
   5. 3.373

6. Sibolga

   1. 7.828
   2. 11.873
   3. -
   4. 1.606
   5. 5.543

7. Humbahas

   1. 3.810
   2. 39.484
   3. 760
   4. 26.613
   5. 2.972

8. Gunungsitoli

   1. 2.472
   2. 27.393
   3. 1.390
   4. 7.077
   5. 4.514

9. Nias Utara

   1. 1.936
   2. 18.628
   3. 1.287
   4. 10.911
   5. 3.722

10. Nias

   1. 2.449
   2. 24.832
   3. 1.974
   4. 12.595
   5. 4.074

11. Nias Barat

   1. 2.190
   2. 12.305
   3. 1.597
   4. 10.639
   5. 2.242
12. Simalungun

   1. 51.643
   2. 102.380
   3. 29.378
   4. 40.051
   5. 94.074

13. Pematangsiantar

   1. 15.168
   2. 37.837
   3. 5.107
   4. 14.019
   5. 18.429

GusMan dan Charly Berbagi di Tabagsel

1. Tapsel

   1. 54.475
   2. 14.523
   3. 16.956
   4. 8.134
   5. 21.709

2. Padangsidempuan

   1. 31.225
   2. 6.607
   3. 11.480
   4. 2.978
   5. 21.034

3. Paluta

   1. 24.218
   2. 7.738
   3. 40.620
   4. 7.896
   5. 23.171

4. Palas

   1. 26.011
   2. 4.256
   3. 28.590
   4. 5.315
   5. 23.394

* PKS Sumut

Minggu, 10 Februari 2013

Pertarungan Politik di Media Sosial, PKS Pemenangnya?

 

 

Pertarungan Politik di Media Sosial, PKS Pemenangnya?

Jumat, 08 Februari 2013

Political Map di Indonesia via policawave.com (7/2/2013)

Oleh Achmad Siddik | Headline Kompasiana*

Hiruk pikuk prahara politik nasional menjadi isu utama media di Indonesia, khususnya media online. Media online memiliki peran sangat penting bagi penyebaran berita karena bisa melakukan update secara cepat dan mudah diakses pengguna internet. Prahara politik yang mengguncang republik ini dimanfaatkan secara maksimal awak media menaikkan jumlah kunjungan warga pengguna internet mampir dan berbagi berita dari situs berita online mereka.
Tak hanya portal berita, pengguna media sosial juga berpacu meng-update konten akunnya. Pengguna media sosial seperti Facebook dan Twitter secara berulang dan berantai melakukan penyebaran berita hangat terkait prahara politik secara massif dan cepat. Demikian pula dengan blogger, dengan cepat mengutip atau sekedar meng-copast berita “panas” dari media online untuk menaikkan kunjungan ke “lapak” nya.
Prahara politik yang masih hangat di media saat ini masih berkisar pada dugaan kasus suap kuota daging impor yang menerjang politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq. Kasus ini mengguncang banyak kalangan dan akhirnya beramai-ramai menngikuti perkembangan. Ada yang mengikuti perkembangan berita kasus dugaan suap impor daging ini secara pasif dengan hanya membaca namun ada pula yang sangat aktif dengan cara share, berkomentar atau memposting analisanya di blog sosial. Tak terkecuali di Kompasiana, pemberitaan dan opini tentang dugaan kasus suap ini melejit mendominasi tulisan para pearta warga yang dikenal dengan Kompasianer. Hampir sepekan ini, sejak penangkapan LHI oleh KPK, berita yang nangkring di Headline dan Trending Article selalu dihuni artikel dengan tema LHI, PKS atau impor daging.
Bagaimana konfigurasi data yang tersebar di media sosial terkait panasnya iklim poltik yang jadi perbincangan khalayak ramai ini? Saya mencoba menyodorkan beberapa data yang diambil dari situs politicawave.com. Situs ini cukup lengkap menyajikan statistik pengguna internet yang memperbincangkant tema politik. Di politicawave, Anda dapat melihat, sejauh mana unique user (pengguna internet) memperbincangkan sebuah topik (brand) di media sosial. Di politicawave juga ditampilkan grafik yang tentang sejauh mana netizen (warga pengguna media sosial) memanfaatkan isu atau brand untuk melakukan share ke media sosial. Pengertian istilah-istilah dalam grafik bisa disimak disini.
Sejak ditangkapnya LHI oleh KPK tanggal 30 Januari 2012, trend perbincangan tentang PKS melonjak tajam di media sosial hingga hampir menembus 80.000 buzz (jumlah pesan yang disebarkan). Artinya PKS diperbincangkan di media sosial hampir sebanyak 1500 kali/menit. Ini hampir mendekati angka survei yang dilakukan oleh Win and Wise Communication yang menemukan bahwa percakapan tentang PKS oleh warga di sosial media mencapai angka 1700 percakapan/menit. (Baca beritanya disini )


Trend of Awareness dan Candidate Electability parpol (6/2/2013)

Dari Grafik yang dipublikasi oleh politicawave tanggal 6/2/2013, tercatat Trend of Awarenes (TA) terbanyak diduduki oleh PKS kemudian disusul oleh PD (Partai Demokrat). Angka TA meluncur ke bawah seiring upaya PKS melalukan upaya perbaikan citranya melalui konsolidasi serta pergantian pengurus di tingkat pusat dan di DPR RI. Melonjaknya perbincangan PKS di media sosial juga berimbas pada Sentimen Index (SI) yang juga meningkat. PKS memiliki SI yang negative lebih besar dibandingkan PD dan partai lainya.

Share of Awareness dan Share of Citizen parpol (6/2/2013)


Dari Share of Awarenes (SA) dan Share of Citizen (SC), PKS mendominasi angka tertinggi. Ini sangat wajar mengingat topik pebincangan media tak henti-hentinya mengangkat kasus LHI dan sosok PKS di media sosial. PKS dan PD tetap menempati urutan pertama dalam tampilan grafik SA dan SC. Demikian juga, data Media Trend yang berasal dari FB dan Twitter, pengiriman pesan tentang PKS menempati jumlah terbesar yang mencapai sekitar 250.000 Buzz.


Media Trend parpol (6/2/2013)

Nampaknya, angka-angka dari grafik di policawave akan sangat dinamis menyesuaikan isu perbincangan di media sosial. Buktinya hari ini (7/2/2013), angka TA, SI dan SC didominasi oleh PD. Naiknya peringakt PD pada tiga parameter tersebut diduga terkait dengan isu gonjang-ganjing di internal kepengurusan pusat PD dan pernyataan SBY terkait isu pajak keluarga istana.
Menariknya lagi, politicawave juga memantau asal media yang “mempromosikan” topik perbincangan yang terkait partai poltik. Simak saja list atau daftar media (blog) yang menjadi active user dari perbincangan terkait partai politik tertentu beserta jumlah topiknya. Bahkan di situs ini juga ditampilkan sebaran spasial per provinsi, parpol mana yang mendominasi perbincangan berdasarkan wilayah provinsi di Indonesia. Hasilnya, PKS tak pernah keluar dari posisi 3 besar. Partai lain yang cukup besar prosentasenya di beberapa provinsi yaitu PD dan Golkar, Nasdem dan Gerindra. Penasaran? Silahkan Anda klik area provinsi yang ada di kotak “Maps” di politicawave.com (Gambar paling atas). Anda bisa mendapatkan angka prosentase masing-masing parpol yang menjadi atribut di area propvinsi tersebut yang menunjukkan seberapa sering mereka menjadi bahan perbincangan.


Active users (Blog) yang mengirimkan pesan parpol (6/2/2013)
hmm sepertinya PKS PIYUNGAN cukup mendominasi, dan jadi satu2nya active user dari web partai


Bagi saya, publikasi di politicawave bisa menjadi salah satu input bagi parpol untuk merencanakan strategi ke depan, khususnya bagi parpol yang memang kurang “populer” di media sosial atau sangat populer namun dengan Sentimen Negative yang masih tinggi. PKS misalnya, yang merajai pemberitaan di Media Sosial, bisa mengatur strategi untuk memperbaiki citra, melakukan konsolidasi organisasi dan penguatan kadernya menghadapi terjangan isu yang negatif di media.

Ya, prahara politik PKS bisa jadi bukti, bagaimana media sosial mengalami lalu lintas yang ramai oleh perbincangan politik yang membuat banyak orang bisa terbuka untuk membedah sisi PKS dari seluruh penjuru angin. Baik pengkritik maupun pendukung PKS di Media Sosial, terlihat secara massif mengirimkan pesan atau isu melalui media sosial, yang membuat PKS dan kasusnya menjadi topic terpopuler.

Media sosial saat ini menjadi penyeimbang bagi media massa yang mendominasi isu pemberitaan yang muncul di mayarakat seperi TV, Koran, Majalah, Radio dan Tabloid. Media sosial mampu menjadi penyeimbang isu negatif bagi kelompok atau topik perbincangan yang santer di media konvensional. Mengutip pernyataan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Atma Jayakarta, Alois A Nugroho yang dimuat di Harian Kompas hari ini (7/2/2013), di halaman dua, mengungkapkan bahwa untuk mengimbangi tirani informasi yang muncul menjelang dan selama pelaksanaan pemilu 2014, masyarakat diminta menggunakan media sosial sebagai alat penyebaran informasi pembanding.
“Bisa dikatakan informasi di media sosial bisa dipakai untuk mengimbangi pemberitaan media massa.,” kata Alois. Dia menambahkan, komunikasi lewat media sosial juga bisa menghimpun gerakan civil society dalam isu tertentu. “Tapi harus diingat, gerakan melalui media sosial hanya bisa efektif jika diikuti dengan gerakan offline.” Ungkapnya.

Semua parpol perlu melihat fenomena sosial yang ada di media sosial untuk berkaca diri dan mengatur strategi, Tak semua kejadian buruk yang menimpa parpol akan serta merta menjatuhkan parpol itu dalam seketika. Apakah fenomena Partai Golkar yang diterjang skandal korupsi ketua umumnya namun bisa menjadi pemenang di pemilu 2004 akan terjadi kembali? Kita tunggu saja pemilu tahun 2014.[]

*catatan: Tidak sembarang tulisan di Kompasiana dijadikan headline oleh pihak redaktur Kompasiana. Hanya tulisan yang betul-betul berbobot yang akan layak muat di headline. Dan tulisan ini salahsatu yang dijadikan headline oleh redaktur Kompasiana.

Kamis, 07 Februari 2013

Resistensi PKS terhadap Pemberitaan Miring Media Massa

 

 

Resistensi PKS terhadap Pemberitaan Miring Media Massa

oleh: Aisyah Pertiwi

OPINI | 08 February 2013 | 06:13 Dibaca: 152   

 


Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang kebagian jatah diterpa badai isu korupsi. Ceritanya menjadi seru, pasalnya partai bercitra islami yang sedang tersangkut kasus korupsi ini dikenal mengusung slogan “bersih, peduli, dan profesional”. Lebih seru lagi, aktivis partai yang dijadikan tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus impor daging sapi adalah pucuk pimpinan partai, Luthfi Hasan Ishaq (LHI). Bagi yang antipati sama PKS sedari dulu, momen ini menjadi ajang yang tepat melampiaskan hujatan. Bagi yang simpati, banyak yang tidak mau kalah ngotot menyatakan bahwa ustadznya tidak bersalah.
Bukan kali ini saja pemberitaan mengenai PKS mendapatkan sambutan yang “berlebihan” di mata masyarakat. Petinggi PKS memakai jam tangan rolex yang harganya melangit saja beritanya sudah jadi “buah bibir”. Diomongin di mana-mana. Padahal kalau dilihat, isu tersebut tidak memberikan dampak sosial yang meluas. Dengan adanya kasus korupsi yang menyangkut kepentingan khalayak ramai, sudah pasti berita korupsi PKS jadi headline. Didramatisasi dengan kehadiran para wanita cantik sebagai “upeti”, dibumbui dengan fakta poligami beberapa petinggi partai. Meskipun tidak nyambung dengan kasusnya, yang penting rame!
Banyak pihak berspekulasi bahwa kasus korupsi yang menimpa PKS merupakan gerbang kehancuran partai tersebut di pemilu 2014. Efek yang lebih dekat, elektabilitas calon-calon kepala daerah yang diusung PKS disebut-sebut akan merosot. Aher-Deddy sebagai cagub-cawagub Jabar pun diramalkan akan pulang kandang sebagai pecundang.
Mengenai penurunan elektabilitas PKS terkait kasus daging sapi impor LHI, terdapat fakta yang menarik. Lima hari pasca penangkapan LHI, Lembaga Win and Wise Communication (ww-comm) yang memiliki spesialisasi tracking sosial media menyatakan bahwa PKS justru mendapatkan simpati yang sangat besar dari para netizen (masyarakat sosial media). Menurut Anwar Abugaza, ST, direktur riset ww-comm, percakapan mengenai PKS mengalami peningkatan menjadi 1.700 percakapan/menit, dari yang awalnya hanya berkisar 950 percakapan/menit. Yang lebih menarik lagi, sentiment index PKS mengarah pada dukungan dan simpati positif. Bahkan Anis Matta, Presiden PKS yang baru terpilih, dengan optimis menyatakan PKS akan menang di Pemilu 2014.
Ahmad Heryawan, selaku calon gubernur petahana yang diusung PKS menyatakan bahwa penangkapan LHI tidak akan mempengaruhi elektabilitasnya dalam Pilgub Jabar 2013. Masyarakat Jawa Barat sudah tergolong cerdas dan melek politik. Proses politik yang terjadi di Jabar berbeda dengan proses politik di luar Jabar. Menurut Aher pula, urusan hukum LHI adalah tanggung jawab personal, bukan tanggung jawab kelembagaan. Pernyataan tersebut didukung oleh fakta tracking sosial media dari www.politicawave.com & http://www.pkspiyungan.org/2013/02/pertarungan-politik-di-media-sosial-pks.html yang menunjukkan bahwa elektabilitas Aher-Deddy tetap paling tinggi dibandingkan keempat pasangan calon lainnya.
Bisa jadi kader dan simpatisan PKS telah resisten terhadap pemberitaan miring media massa. Seperti halnya dalam dunia pertanian, suatu populasi hama dapat mengalami resistensi atau kekebalan terhadap pestisida. Apabila suatu jenis pestisida dalam dosis rendah disemprotkan pada sejumlah hama, hama yang kuat akan bertahan hidup, sementara hama yang lemah akan mati. Hama yang lebih kuat ini bertahan hidup dan bereproduksi sehingga menghasilkan keturunan yang kuat juga. Dengan demikian penyemprotan pestisida di kemudian hari menjadi tidak efektif karena populasi hama yang mampu bertahan hidup semakin banyak.
Para kader dan simpatisan PKS barangkali sudah kenyang dengan pemberitaan negatif yang seringkali menguntit partai kesayangan mereka tersebut. Sehingga terpaan kasus LHI tidak berpengaruh signifikan pada stabilitas partai. Meskipun demikian, agar partai tidak ikut terseret oleh kasus personal, sebaiknya para kader dan simpatisan tidak perlu bertindak reaktif dengan melakukan upaya pembelaan berlebihan terhadap LHI. Kesannya seperti melindungi tersangka dan tidak percaya pada hukum. Partai yang Anda sayangi bukan jama’ah malaikat, demikian pula ustadz yang Anda kagumi juga bukan malaikat yang terjaga dari dosa. Stay cool, keep calm. Cukup serahkan pada penegak hukum dan bersabar mengikuti prosesnya. Tindakan tersebut jauh lebih elegan dan dapat menghindarkan dari cap fanatisme berlebihan. Dan pihak yang antipati juga sama, tidak usah terlalu ngotot memojokkan PKS. Mari sama-sama sabar mengikuti proses hukumnya.

Kereta Api Wisata Padangpanjang, Danau singkarak, Sawahlunto


Kereta Api Wisata Padangpanjang, Danau singkarak, Sawahlunto

Kereta Api Wisata Danau Singkarak, Musium Sawahlunto, dan Kereta Wisata Mak Itam

| PDF | Cetak |
Era perkeretaapian di Sumatra Barat dimulai dari pembangunan jalur kereta api oleh Perusahaan Kereta Api Negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS), pembangunan tersebut dimulai dari Teluk Bayur – Sawahlunto yang dimulai dari Stasiun Pulo Aer – Stasiun Padang Panjang sepanjang 17 km, jalur kereta api ini dibuka pada tanggal 1 Juli 1891. Pada era tersebut dimulailah perkeretaapian di Sumatra Barat, dan selanjutnya dibangunlah jalur kereta api yang berkelanjutan, jalur tersebut adalah sebagai berikut :
  • Pembuatan jalan kereta api dari Pulau Air sampai ke Padangpanjang 71 Km selesai dalam bulan Juli 1891
  • Padang Panjang ke Bukittinggi 19 Km selesai pada bulan Nopember 1891
  • Padang Panjang – Solok 53 Km selesai pada 1 Juli 1892, di jalur ini terdapat jalur kereta api yang memakai gerigi (Petak antara Stasiun Padang Panjang – Stasiun Batutabal) seperti jalur kereta api di Ambarawa (Jambu – Gemawang).
  • Solok – Muaro Kalaban 23 Km dan Padang-Teluk Bayur 7 Km. Kedua jalur ini selesai pada tanggal yang sama  yaitu 1 Oktober 1892
  • Jalur kereta api dari Muaro Kalaban-Sawahlunto dengan menembus sebuah bukit berbatu yang kemudian bernama Lubang Kalam sepanjang hampir 1 Km (835 Meter) selesai pada 1 januari 1894
461067416_67b0117bfb_b
Kereta Api Batubara dengan ditarik Lokomoitf Uap E10. (Photo by Degahnk)
Perkeretaapian di Sumatra Barat mencapai jayanya pada saat angkutan batubara, dimana batubara yang berasal dari ombilin merupakan salah satu komoditi utama pengangkutan perkeretaapian di Sumatra Barat, pada saat itu pengangkutan batubara memakai lokomotif uap bergerigi E 10 yang berasal dari Pabrik Esslingen dan Nippon Sharryo. Tahun 1982 PJKA (nama PT KAI pada jaman tsb) mendatangkan lokomotif Diesel Elektrik Bergerigi BB 204 untuk meningkatkan pengangkutan batubara.
5725444820_4a218d78a8_z
Lokomotif BB 204 04 membawa kereta api Batubara. (photo by V. Gosal)
Akhir tahun 2000 produksi batubara di Sawahlunto semakin berkurang. Secara otomatis aktifitas dan keberadaan kereta api di Sumatera Barat juga terimbas nyata. Kalaupun beroperasi  hanya sebagai alat transportasi Semen Padang dari Indarung ke Teluk Bayur Sumatera Barat.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) DIVRE II Padang dalam upaya penyelamatan sarana dan prasarana serta mengenalkan keindahan alam serta budaya Sumatra Barat, pada tanggal 21 Februari 2009 meresmikan Kereta Wisata dengan rute Padang Panjang – Sawahlunto, Jalur kereta api ini melewati salah satu danau yang terkenal di Sumatra Barat, yaitu Danau Singkarak.
img_9095_resizee
Kereta Api Wisata Padang Panjang – Sawahlunto melintasi rel bergerigi dan indahnya alam Sumatra Barat.
Kereta api wisata ini dijalankan setiap weekend namun bisa dicarter sesuai dengan keinginan. Setiap operasinya, KA ini terdiri dari 3 kereta ekonomi, 1 kereta makan dan pembangkit, serta 1 kereta eksekutif berjenis IW-2. Fasilitas kereta ini tidak jauh berbeda dengan kereta Nusantara yang ada di Jawa, dengan dilengkapi jendela untuk melihat pemandangan sekitar jalur kereta api.
img_9095
Eksterior Kereta Wisata IW-2
img_9175_resize
Interior Kereta Wisata IW-2.
Sepanjang perjalanan kereta wisata ini akan melewati sisi sampinh Danau Singkarak, dimana antara rel dan pinggir danau tidak terpaut jauh, selain itu dalam perjalanan ini kereta akan melewati jalur kereta api yang melewati gerigi dan membelah pegunungan Sumatra Barat.
img_9116_resize
Kereta Wisata melintasi pinggir Danau Singkarak.
Menempuh tiga jam perjalanan dari Padang Panjang, sesampainya di Sawahlunto kita dapat menikmati Museum Kereta Api Sawahlunto yang terdapat di komplek Stasiun Sawahlunto, di dalam museum ini dapat disaksikan sisa – sisa kejayaan dari angkutan batu bara yang dahulu pernah berjaya di perkeretaapian Sumatra Barat. Terdapat lebih kurang 80 koleksi peralatan kereta api di museum ini seperti jam, alat-alat sinyal/komunikasi, foto dokumentasi, brankas, dongkrak rel, label pabrik, timbangan dan lonceng penjaga yang ada di dalam Museum. Selain itu, di halaman museum juga terdapat beberapa gerbong ketel, gerbong pengangkut batubara, beberapa lori wisata dan dua kereta yang berdinding kayu.
museum kereta api sawahlunto
Pintu masuk Musium Sawahlunto.
museum kereta api sawahlunto - 2
Suasana di dalam Musium Sawahlunto.
Bersamaan dengan peresmian kereta wisata Padang Panjang – Sawahlunto, PT Kereta Api Indonesia (Persero) juga meluncurkan kereta api wisata uap “Mak Itam” dengan rute Stasiun Sawah Lunto – Stasiun Muara Kalaban, dengan rangkaian Lokomotif Uap E 1060 dan 1 kereta wisata kayu (Mulai Dipakai tahun 1921), kereta tersebut dilengkapi dengan wide window untuk melihat pemandangan yang indah di sekitar rel kereta api. Yang membuat sensasi luar biasa dan nostalgia adalah ketika kereta wisata ini memasuki terowongan Lubang Kalam dengan diiringi asap dan lengkingan suara dari lokomotif uap E 1060.
img_9142_resize 
Kereta Wisata Mak Itam, bersiap berangkat dari Stasiun Sawahlunto menuju Stasiun Muara Kalaban setelah Kereta Wisata Padang Panjang – Sawahlunto datang.
img_9153_resize 
Rangkaian kereta wisata buatan tahun 1921 yang dirangkaikan dengan kereta wisata Mak Itam.
59335_437688758010_582553010_4908325_7021514_n
Interior Kereta Wisata Mak Itam.
59335_437688763010_582553010_4908326_3322010_n
Interior Kereta Wisata Mak Itam yang dilengkapi dengan jendela lebar, sehingga bisa menikmati pemandangan yang disuguhkan dalam perjalanan.
JADWAL KERETA API WISATA PADANG PANJANG – SAWAHLUNTO
No.
STASIUN
DATANG
BERANGKAT
1. Padang Panjang
-
08.30
2. Kubu Kerambil
-
08.59
3. Batu Tebal
9.28
9.30
4. Kacang
-
9.48
5. Singkarak
-
10.03
6. Solok
10.25
10.30
7. Sungai Lasi
-
10.51
8. Muaro Kalaban
11.09
11.11
9. Sawahlunto
11.20
-
JADWAL KERETA API WISATA SAWAHLUNTO – PADANG PANJANG
No.
STASIUN
DATANG
BERANGKAT
1.
Sawahlunto
-
14.30
2. Muara Kalaban
14.39
14.41
3. Sungai Lasi
-
15.00
4. Solok
15.20
15.25
5. Singkarak
-
15.48
6. Kacang
-
16.03
7. Batu Tebal
16.20
16.26
8. Kubu Kerambil
-
16.56
9. Padang Panjang
17.24
-

Sedangkan tarif kereta api wisata Danau Singkarak tersebut sebagai berikut:


TARIF KERETA WISATA KELAS EXECUTIVE
No.
DARI
TUJUAN
HARGA (Rp)
1. Padang Panjang
Sawahlunto
50.000,-
2. Padang Panjang
Solok
40.000,-
3. Solok
Sawahlunto
20.000,-
TARIF KERETA WISATA KELAS EKONOMI
No.
DARI
TUJUAN
HARGA (Rp)
1. Padang Panjang
Sawahlunto
25.000,-
2. Padang Panjang
Solok
15.000,-
3. Solok
Sawahlunto
10.000,-
JADWAL KERETA API WISATA MAK ITAM SAWAHLUNTO – MUARA KALABAN
No.
STASIUN
DATANG
BERANGKAT
1. Sawahlunto
-
12.00
2. Muara Kalaban
12.30
13.00
3. Sawahlunto
13.30
-

Jika tertarik untuk mencoba Berkereta Api Menikmati Wisata Alam, Sejarah, dan Budaya Nusantara di Sumatra Barat, bisa menghubungi kontak dibawah ini :
Stasiun Padangpanjang : +62 752 82043
Stasiun Sawahlunto : +62 754 64023
Kepala Stasiun Padang Panjang : +6281374281188
Kepala Stasiun Sawahlunto : +6281363247817
Kepala Stasiun Solok : +6285274740653

Sumber : http://indonesianheritagerailway.com/index.php?option=com_content&view=article&id=383%3Akereta-api-wisata-danau-singkarak-musium-sawahlunto-dan-kereta-wisata-mak-itam&catid=98&Itemid=152&lang=id#.UQnMxOwKaeA.twitter
Diposkan oleh

Minggu, 03 Februari 2013

Kenapa Bersabar dan Harus Ikhlas?





Diposkan oleh armadodi | Sunting
Jika semua yang kita kehendaki harus kita miliki, lalu dari mana kita belajar keikhlasan… jika semua yang kita impikan harus segera terwujud, lalu dari mana kita belajar kesabaran….. jika setiap doa yang kita mohonkan langsung dikabulkan, bagaimana kita dapat belajar berikhtiar…… jika kehidupan kita selalu sehat dan bahagia, bagaimana kita mengenal Allah lebih dekat….. kita harus yakin semua ketentuan Nya adalah yang terbaik untuk kita.

Berdoalah, Karena Doa Selalu diijabah

Jangan Bosan-bosan Berdoa

 

 Menurut Imam Masjid Nabawi yang sekarang ini Tafsir QS 2 : 186 

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
 adalah:
1. Allah mengabulkan du’a sesuai dengan apa yang diminta. 
2. Allah tidak mengabulkan du’a akan tetapi Allah ganti dengan dijauhkan-Nya dari  mushibah/bencana. 
3. Allah tidak mengabulkan du’a namun Allah tangguhkan dan diganti pahala yang lebih  baik.   
4. Allah beri tapi tidak sesuai dengan keinginan, karena Allah memberi apa yang dibutuhkan. 
Kepada orang-orang beriman teruslah berdu’a, jangan bosan-bosan berdu’a karena itu adalah ibadah dan senjata bagi orang-orang beriman. Bershabar dan bersyukurlah selalu.
Diposkan oleh

Sahabat Sehati